Wednesday, June 25, 2008

Doa i.

sekepal dosa pertama
telah lekat dikening
telah berparut
di wajah
selain aku
hanya Engkau yang tahu

segumpal daging hanyir
telah tercampak dari neraka
telah tersisa
di hati
selain aku
hanya Engkau yang tahu

selaut doa kudus
& selembar keinsafan
ku panjatkan ke hadapanMu
kerana aku tak ingin terus
menghirup nira beracun
dari sepohon dosa ini.

-adizack ms
okt 28 1986
medan kid, ipoh

32 Marissa

kalau seribu tahun pun
tidak pernah seindah dulu
betapa kelam denai perjalanan
waktu purnama hilang dari sisi
dan aku masih tak bisa meniti
jejak-jejak kembara yang reput
kerana sejuta akar persoalan
melata dari celahan tanah merekah
memaut erat kotak akalfikirku

kalau seribu tahun pun
tidak pernah bisa ku lepaskan ingatan
pada belati cinta yang telah melukai
sekeping hati yang pasrah.

-adizack ms
nov 1984 9.20pm
besut

Kehilangan

pelangi telah berderai
di ujong ufuk merah tua
senja pun melabuhkan sepinya
menutup tirai hari
& unggas telah kematian suara
hati telah kematian jiwa
resah debar nafas kerasku
menyelongkar rahsia kepedihan
lalu duka pun merentap
segenap akar perasaan

dan rinduku
telah terlontar
ke lurah sepi.

-adizack ms
jun 5 1986
sg. mengkuang

Lembah Rindu

malam semakin beku dan kelu
dan aku tersesat ke lembah rindu
mencari lukisan wajah sayumu
sewaktu terakhir kita bertemu
dalam alunan rasa yang lesu
meniti perpisahan bersama sendu
sedang pertemuan hilang ditelan waktu
dan telah kita relai dalam restu

biarkanlah aku
terus mencari sisa-sisa senyummu
di pertemuan terakhir yang menyayat
meski malam semakin hitam dan kelam
kerana engkau tak pernah bisa ku lupakan
walau derita melanda sekeping hati
yang pasrah pada ketentuan

biarkanlah aku
meniti rahsia di antara bicaramu
lembut dan menusuk di ulu kalbu
menggetarkan seluruh
saraf & rongga

semoga segalanya bukan
sekadar angan yang kosong!

-adizack ms
sept 15 1986
taman cempaka,ipoh

Sepi i.

sepi bisa meruntuhkan
tembok keyakinan yang ku bina
dari tulang-temulang harapan
memutar angan dalam kolong keresahan
antara kesedaran yang merenggut denyut nadi
sebuah kecintaan

hari ini aku tak kan menyoal
ke mana harus ku tumpahkan
segenap kesetiaan dan kejujuran
kerana selamanya kau adalah pantai
yang sentiasa mengharap ombak menyapa
di pesisir pantai yang memutih.

-adizack ms
ogos 2 1986
mpki, ipoh

Suara Siapakah Itu?

suara siapakah yang bergetar
di ujong malam yang pekat
memanggil namaku tanpa henti
melaung memecah kolong langit
merenggut segugus mimpi ngeri
sedang aku terpana oleh desis angin
dan laut resah pun kian berguncah
sedang aku terus mencari rahsia
di sebalik kaca jendela
di antara tabir ungu
ceritera semalam

suara siapakah yang bergetar
suara siapakah yang hinggap di telinga
melabuhkan harapan dan sekelumit impian
di ranjang sepi yang berkabut

suara engkaukah itu?

-adizack ms
okt 25 1985 2.18am
chabang tiga, k.trg

Bila Segalanya Hanya Sebuah Mimpi

kadang-kadang
bibir terlalu ranum
mengukir kata-kata
sedang ianya hanya
untuk dimungkiri

kadang-kadang
hati terlalu keras
meneguhkan kesucian
sedang ianya cuma
untuk diruntuhkan

kadang-kadang
airmata darah tertumpah jua
bila segala mimpi indah
tidak pernah menjadi benar!

-adizack ms
jan 2 1986

Semusim Pedih

semusim pedih
menelan nostalgia silam
dan membangunkan sebuah monumen
di garis horizon

semusim pedih
membakar segenap kekuatan
dan membenihkan mimpi ngeri
di ranjang sepi

namun kolam matamu yang jernih
menenggelamkan semusim pedihku
lantas sayap cintaku terbang bebas
melangkaui lurah derita
hingga tak berkaki.

-adizack ms
dis 12 1985

Pasrah Mengucup Ketentuan

sememangnya waktu begitu pantas
berlari meredah belantara kehidupan
sedang kita masih termanggu menanti
jejak-jejak kembara yang hilang
erti harap yang rapuh itu terus
kita kunyah bersama secangkir duka
dikaki takdir

dan pusaran waktu telah memerangkap
segala keinginan
& memasung segala keazaman
lalu kita pun parah
mengucup ketentuan
azali.

-adizack ms
1986

Kepalsuan

telahku saksikan denyut nadi
tergantung lesu pada ranting waktu
merapuhi kehidupan
saat itu ku rasakan detik kematian
semakin hampir ke sisi
dan jejari rakusnya mencengkam
mencakar hasrat
meluluhkan cita

telah ku sedari kepalsuan yang bertaring
merenggut tiap dengusan nafas keras
yang tersekat di kerongkong hari
dalam rongga kehidupan fana.

-adizack ms
mac 10 1985
jerteh

Memoir Abadi

angin senja
selembut wajahmu
menyapa tenang air di tasik

ku kira
segenap denyut nadi
seakan terhenti
segenap akar rasa
seakan bertunjang
melewati batas-batas perasaan
kala suaramu terhampar
dalam alunan mimpi

di bawah pepohonan senja
puing-puing resah bertebaran
hinggap di jejaring kata yang lesu
hinggap di reranting mesra yang beku

izinkan ku simpan senyummu
menjadi memoir yang abadi
biar seribu abad gersang memanjang
dalam sepi dan rindu
namamu sering
ku ingati.

-adizack ms
mei 29
tg. kuala

Kehancuran

di ruang kamar sepi ini
yang tinggal cuma
sebuah mimpi ngeri
& seuntai harap yang rapuh
kosong & beku
tak punya erti

di lembar ingatan yang lusuh
yang tinggal cuma
wajah pudar seorang seorang kekasih
dan sekuntum perasaan yang layu
kaku & mati
tak punya harga

-adizack ms
april 23 1984
pc

Sempurnakah Pertemuan?

sempurnakah pertemuan
di antara kata-kata
meniti di ulas bibir
ranum & basah
melonglaikan
langkah

sempurnakah pertemuan
di penjuru mata bundar
memancar sinar harapan
lembut & bening
meneguhkan
keyakinan

sempurnakah kemesraan
dua hati bertaut menganyam rasa
bila secangkir janji
tertumpah jua di garis horizon
dan selembar resah
memagut jejak
di ujong pertemuan.

-adizack ms
januari 27 1988

Jejak Kenangan

hangat api lilin
membakar hangus hutan perasaan
hening malam beku
melabuhkan sekelumit sepi
sebuah keterasingan
di daerah berdarah
rakus memagut
jejak kenangan.

-adizack ms
mac 16 1986

Bakawali

tenang air di tasik
adalah cermin hidup
yang mewarnakan usia
mewajahkan hakikat
hidup ini adalah sesingkat masa
mengecap sekelumit rencah rasa
seperti bakawali
terasing
dalam
dunia
sendiri.

-adizack ms
januari 29 1986

Selembar Resah

selembar resah lekat dikening
membaur pilu di kancah sepi
langit mendung mengunyah tangisan
pengap ke perut sungai luka

diakah menanti di ujong perjalanan
lewat di perbatasan yang memisahkan
keyakinan dan sejalur harapan
bersatu dalam rona kehidupan
terasing dan menggugah
perdu hidup

tangisan yang pecah
dalam kolong sepi
perlahan-lahan merayap
bergetar di ujong
sarafku.

-adizack ms
februari 14 1986
sg mengkuang

Sunday, June 22, 2008

Pelabuhan

telah berabad kiranya
tiada bahtera yang berlabuh di sini
kerana pelantarnya terlalu lapuk
disaluti lumpur dan lelumut hijau
betapa di daerah ini
tiada lagi sinar mentari
yang berkaca di permukaan air
pekat oleh sisa-sisa kehidupan

yang tinggal cuma
sebuah perahu usang
reput dimamah usia
menanti saat ketentuan
menelan sisa-sisa
harapan.

-adizack ms
0gos 11 1983

Hati

di atas pelantar kesepian
tiada lagi ombak membersit
menghamparkan sebersit kemesraan
dan tiada lagi bayu lembut
mengusap rindu yang beku
di ruang kamar pengap
hanya arus dan waktu
masih setia mengalir
mengikut ketentuan
sedang angin resah
terus mendesah keras
mematahkan reranting kehidupan
& menggugurkan dedaunan usia
ke atas sekeping hati
yang telah lama mati.

-adizack ms
akhir sept 1983
kb

Barangkali

barangkali
di sini terakhir kita bersua
menyulam rindu yang lama
terpendam diam dalam diri
masing-masing
tak perlu sedu-sedan itu
kitakan saling mengerti
tembok cinta yang utuh
tidak akan pernah bisa diruntuhkan
walau sekuat mana hati membenarkan

barangkali
di sini terakhir ku tatap sinar matamu
dan wajah sayu yang sarat menghimpun keresahan
akanku abadikan seuntai bersit kasihmu
dalam catatan memori sepanjang perjalanan.

-adizack ms
feb 1 1984
kb

Di Pinggir Senja

gerimis di hujung senja
melarikan mimpiku ke lembah
yang basah dengan realiti
tidak terungkapkan dengan kata-kata
sehingga termanggu aku di birai waktu
mentafsirkan sebuah hakikat

gerimis terus menempias
di jendela fikirku yang terkatup
tergantung ribuan lekapesona
di celah rekahan dinding usangnya
sedang segala persoalan masih belum
menemukan jawapan pasti

dan gerimis kian lebat
menutup hatiku
di pinggir
senja.

-adizack ms
mac 3 1986
sg. mengkuang

Sesekali

sesekali
bilaku susuri pantai ingatan ini
ombak tidak lagi semesra dulu
berlari lembut di celah jemari
& bayu dingin tidak lagi seghairah dulu
membisikkan rindu dari kejauhan

sesekali
bilaku susuri pantai ingatan ini
terasa begitu asing sekali
ke manakah hilangnya
puisi cinta yang ku catat di pepasir putih
& serangkai kata setia yang ku pahatkan di pepohon?

sesekali
bilaku susuri pantai ingatan ini
segalanya kembali bersatu
menjadi mimpi indah
walau ku sedar bahawa ombak
tidak selalu tenang
& pepohon
akan reput jua
terdampar pedih
di antara serpihan
cinta.

-adizack ms
villasepi kb
jun 1984

Nostalgia

telahku himpun seribu rindu
yang ku kutip di antara cebisan sepi
dan serpihan kelikir tajam
pedih menyiat perdu hati
pada batas-batas keadaan
yang memisahkan kau dariku

kalau aku bisa meruntuhkannya
pasti keraguan tidak akan terus
menghuni ruang sempit ini
tapi aku hanyalah
seorang perindu yang kehilangan bicara
seorang penunggu yang ketandusan harap
terus diuliti mimpi-mimpi
yang tidak berkepastian

telahku himpunkan catatan-catatan kenangan
yang ku kutip sepanjang penantian yang panjang ini
untuk kau tatap bilamana melewati
daerah nostalgia ini.

-adizack ms
jun 17 1984

Monday, June 16, 2008

Bangkitlah Sebelum Terlewat

Janjimu tika mula melangkah
Menuju gerbang ilmu
Akan kau tabur benih iltizam
Melentur sahsiah kamil terbilang
Bersama luhur semangat juang
Meredah belantara kepayahan
Demi untuk menganyam
Sebidang masa depan yang gemilang.

Namun dalam perjalanan sukar
Penuh onak dan duri ranjau berbisa
Kau kecundang jua dilaman remaja
Rokok yang tak berharga menjadi sahabat
Candu dan pil menjadi teman setia
Ubat batuk bukan lagi menjadi penawar
Malah kian kau tersesat jauh
Dalam terang yang nyata.

Dimanakah segala janjimu dulu
Ketika lembut mencium tangan ibu
Kau yang dikandungnya sembilan purnama
Luluh hancur jiwanya kau robekkan
Tak mampu tertebus dengan selaut penyesalan.

Dimanakah kini segala impian
Dimanakah kini segala sanjungan
Tubuhmu kering layu menunggu maut menjemput
Matamu redup tanpa sinar kemilau harapan
Hilanglah kini sebutir permata berharga
Buat agama, bangsa dan negara.

Ayuhai teman bangkitlah
Sebelum waktunya sudah terlewat
Raihlah kembali segala kekuatan
Perangi dadah habis-habisan
Kerana didadamu ada maruah
Yang harus kau pertahankan
Dan seulas mimpi kejayaan
Yang perlu kau jadikan
Sebuah realiti.

-adizack ms
onetanamera

Tak Mungkinku Terpedaya

Dadah,
Kau adalah segumpal najis yang menjijikkan
Baumu hanyir persis longkang penuh kotoran
Kau peracun kalbu insan yang sedang bercambah
Menutup akalfikir dan minda kuntuman bangsa
Tubuhmu penuh kudis sopak bernanah
Membawa lesu membinasa cita-cita
Hingga longlai sekian segala semangat
Runtuh di perdu impian di cangkir harapan.

Dadah,
Akanku lari jauh dari lambaianmu
Yang selalu menghulur salam perkenalan
Kerana ku tahu benar maksud di sebalik tabir
Membawa derita di hujung bahagia sementara
Jangan kau cuba hampiri laman remajaku
Kerana aku ingin hidup seribu tahun lagi
Biarkan ku hirup udara maya nan segar ini
Biarkan ku pandang indah inderaloka ini
Masih terlalu banyak hambatan yang perlu ku redah
Masih terlalu banyak impian yang tak kesampaian
Masih aku perlu menugal usia buat menjarah mimpi
Mimpi sebuah kehidupan hari muka
Yang menjanjikan kebahagiaan.

Dadah,
Tak mungkin ku kan terpedaya dengan muslihatmu
Kerana hatiku segar diulit sakinah dan mawaddah
Kasih sayang ayah bonda menjadi pendinding kalbu
Iman padu sejati kukuh mengikat sebuah hargadiri
Keluarga harmoni membentuk peribadi kamil
Ilmu di dada adalah penafsir buruk dan baik
Menjadi benteng utuh menghindar kemungkaran
Dari membelit diri dan mensasar visi dan misi
Ke arah menjana kecemerlangan sahsiah.

Dari benih kasih aku lahir ke dunia
Membawa bahagia pada senyuman ayah bonda
Tak mungkin ku kan terpedaya dengan helahmu
Dan melukai hati mereka dengan sumpahanmu
Yang licik lagi berbisa.

-adizack ms
onetanamera

Dadah Durjana

Ketika mereka leka dengan syabu dan estacy
Atau bergilir mencucuk urat nadi dengan jarum maut
Bonda sedang khusyuk menadah telapak tangan
Mendoakan kebahagiaan dunia akhirat
Buat mereka anak-anak yang dikasihinya.

Dan ketika mereka terpana diuliti khayalan
Melayang bersama longlai derap langkah
Dan mata kuyu seolah dunia milik mereka
Ayahanda sedang keras membanting temulang reput
Iltizamnya mengalir bersama titisan keringat
Demi menyediakan secupak beras sesuap nasi
Buat menghidupi anak isteri di pondok hidup.

Betapa,
Anak-anak gelandangan itu
Tidak pernah peduli pada pengorbanan ayah bonda
Tidak pernah mengerti akan hakikat kehidupan
Tidak pernah menyoal baik dan buruk
Untung nasib hari muka yang kian mendatang
Yang direbut mereka hanyalah keseronokan sementara
Dan kebahagiaan yang palsu belaka.

Sedarlah, bahawa dadah bukanlah karib taulan
Yang bisa menjanjikan harapan segunung impian
Malah ia adalah petualang segala kebinasaan
Yang bakal mengheret kita ke lembah kehinaan
Menggelepar pedih tanpa maruah dan harga diri
Meracun minda dan mencemar sahsiah kamil .

Betapa indahnya ulas senyum ayah dan bonda
Andai kalian bisa menyemai budi direlung bakti
Menabur benih gemilang di laman remaja
Buat mengotakan janji meraih kejayaan
Yang manis dan amat bermakna
Namun betapa pula mahalnya harga
Dingin airmata mereka
Pabila melihat kalian tersasar arah haluan
Di jalan lurus yang terang nyata.

Wahai teman-temanku sekalian,
Hindarilah diri dari perangkap dadah durjana
Berlindunglah dengan amal dan takwa
Kerana kita punya misi dan visi
Menjarah kecemerlangan
Ke paksi kenyataan.

-adizack ms
onetanamera

Lagu Merdeka

buat kesekian kalinya
kita nyanyikan lagu merdeka
jauh menerawang ke segenap pelusuk rantau
empat puluh enam musim berganti
lembah ini masih disuburi keharmonian
dan setiakawan yang kian mekar di sanubari
anak-anak merdeka.

dari semenanjung hingga ke borneo
jalur gemilang megah berkibar
lambang kesepaduan iltizam
dan kesejahteraan bangsa
ayuhlah anak-anak merdeka
kita lakarkan tamadun madani
di peta dunia
kita semaikan benih gemilang
di persada ibunda
biar ia memutik semangat juang
membungakan persetiaan
di bumi inilah anak cucu kita
kan memetik ranum buah cinta
yang kita bajai sekian lama.

empat puluh enam musim
bukan sedikit yang kita raih
mencatat lembar gemilang
di dada sejarah bangsa merdeka
ibunda tercinta warisan berzaman.

-adizack ms
onetanamera

Salam Ikhlas Buat Semua (Sempena Kemerdekaan)

Ogos 2003

salam ikhlas buat semua
hadirku kali ini dengan iltizam
kanku tautkan hati-hati kalian
selama ini mengunggis akar damai
dengan ikatan padu dan utuh
agar tak bisa terungkai lagi

salam mesra buat semua
datangku kali ini dengan hasrat
kanku uraikan benang kekusutan
selama ini membelit perdu susila
dengan sepuh aqli dan inayah
agar tak bisa terincang lagi

salam rindu buat semua
sambutlah salamku dengan akrab
jalinkan akil pada cangkir fitrah
kita sebenarnya saling memerlukan
buat memperkebuni sawah subur ini
moga hasilnya bisa sama kita tuai
dan memperkasa generasi muka
demi sebuah kemerdekaan
yang sama dipertahankan
sehingga kini.

-adizack ms
onetanamera

Menjarah Mimpi (Sempena Kemerdekaan)

i.
sesungguhnya
kita tidak akan pernah alpa pada sejarah
suatu waktu darah merah pernah menitis
membasahi ubun-ubun bumi berdaulat
bangsa bertuah mekar menguntum cita
menegakkan hak melakar gagasan
dan kitalah tunas lahir dari akar kasih
pewaris hakiki tunjang hari muka
mengadun cita dari dewasa pengalaman

ii.
namun betapa di laman remaja ini
terlalu banyak waktu emas yang tersia
angkuh mengibar panji kebebasan
mengirai suara berdekah tanpa utusan
menyangkut kata-kata di kening mentari
menabur syiling dari keringat pedih rangtua
tanpa sedikit pun merasa bersalah
atau berdosa
iii.
renungkan ke dalam empat penjuru hati
betapa terlalu mudahnya kita mengalah
pada hambatan cabaran yang mendatang
dan terlalu mudah pula kita digoda naluri
menghakis keyakinan dan tanggungjawab
mencarik seuntai amanah di bahu cekal
melontar segugus harapan yang merapuh
ke cermin diri yang kian retak
berderai tanpa nesan

iv.
sedarlah bahawa
kita sebenarnya punya visi dan misi
menjarah mimpi ke paksi kenyataan
jangan biarkan jatidiri bangsa hanyut
dalam gelombang rakus peradaban
kembalikan maruah ke anjung budi
semaikan benih jaya di relung bakti
pahatkan wajadiri di perdu hati
tunaikan hak pada janji azali
kitalah khalifah
di muka bumi.

-adizack ms
onetanamera

Manusia & Kemanusiaan

Entah mengapa
manusia galak mengulang sejarah
lembar demi lembar peradaban dilenjan darah
sejak semula ceritera Habil dan Qabil
mencipta titik perseteruan durjana
syaitan menyeringai tertawa sinis.


Tiap peristiwa adalah rentetan
dari kejatuhan prinsip dan pegangan
satu persatu kerikil yang melayah
pasti kembali melukai diri sendiri
sedang terlalu alpa kiranya manusia
bermain dengan percikan api
membakar kemanusiaan.

Keegoan akhirnya menyesatkan
akal waras terperosok di perdu kesumat
gah mengatur jejak menghunus idealogi
mencantas lumat ilalang sepanjang aspal
bagai satria perkasa yang telah buta
matahati keinsanannya.

Payah benarkah kiranya
menegakkan perdamaian di sarwajagat
sekadar meneguhkan setiakawan
menghirup madu sanggar harmoni
dan berkongsi dunia sekecil ini ?

-adizack ms
onetanamera

Lembah Barakah

lembah ini punya selembar sejarah
tanahnya basah oleh airmata darah
titis keringat lenjan kudrat diperah
buat menghidupi segumpal amanah
menegakkan teras akar maruah
bangsa berdaulat jatidiri ditarah
agar damai sejahtera terbetah
mencantum beting kadim terpisah

lembah ini dibajai kasih mewangi
mekar bersama musim silih berganti
tekad padu termetri kukuh pada janji
waja menjulang iltizam mengibar panji
mencarik cebisan rawan silam di perdu hari
sekarang bukan waktunya untuk bermimpi lagi

lembah ini menyimpan khazanah
di dadanya ada benih kegemilangan
lembah ini lembah bertuah lagi barakah
moga selamanya aman dan merdeka.

-adizack ms
onetanamera

Keharuan (Sempena Kemerdekaan)

i.
menjelang 31 ogos
mataku bergenang jernih airmata
bukan kerana terharu atau bahagia
kerana negaraku masih kekal merdeka
tetapi kerana pilu melihat bunga bangsa
hanyut dilambung gelora zaman nan rakus
hingga lupa pada maruah peribadi
lupa pada sejarah para pejuang bangsa
yang berkorban demi ibunda tercinta

ii.
pada bening fajar 31 ogos
hatiku pedih bagai tersiat sembilu
bukan kerana kelukaan atau kepedihan
kerana negaraku masih cuba diinjak mereka
tapi kerana tersayat melihat bangsaku
masih tercari-cari makna kemerdekaan
hingga sanggup menjual diri dan taulan
lupa pada keakraban dan kasih sayang
yang dipupuk bertahun lamanya

iii.
dan yang amatku kesalkan
31 ogos tetap datang dan pergi
namun ada yang masih berdiri kaku
sambil memandang Jalur Gemilang
yang berkibar megah dipuput angin
dengan kedua mata bundar yang kosong
tanpa merasakan apa-apa.

-adizack ms

Harga Sebuah Kemerdekaan

betapa mahalnya harga sebuah kemerdekaan
bagi bangsa yang suatu ketika pernah dijajah
bagi bangsa yang suatu waktu pernah dihina
diinjak dan diperhamba
tidak mampu tertebus dengan emas dan permata
tiada bisa ditukar ganti dengan selaut mutiara
kerana kemerdekaan itu
telah lahir dari benih harapan dan impian
para pejuang sejati yang bersemangat waja
dari keringat , darah dan airmata merekalah
tumbuh menguntum sebuah negara
bernama Malaysia

betapa mahalnya harga sebuah kemerdekaan
bagi jiwa yang pernah terpenjara
bagi hati yang pernah disakiti dan dilukai
namun mereka tak pernah mengalah
dan hanya berserah
pada ketentuan takdir semata
mereka berkorban jiwa dan raga
buat mencatat tinta sejarah tanahair
meski dengan darah merah mereka sendiri
untuk menegakkan maruah bangsa
wahai para pejuang yang mengukir sejarah
sesungguhnya nama kalian kan terpahat utuh
dipersada monumen negara merdeka

betapa mahalnya harga sebuah kemerdekaan
bagi bangsa yang pernah menderita
bagi bangsa yang pernah melarat
tiada terucap dengan untaian kata-kata
tidak tergambar dengan gurisan lukisan
hanya sekelumit kesyukuran bisa dipanjatkan
kehadrat Illahi Maha Agung
atas segala limpah kurnia dan rahmatNya
buat kita anak-anak merdeka

pada keheningan fajar 31 Ogos ini
kita kembali mengutip puin-puin sejarah
yang bertebaran di aspal yang panjang dan berliku
lantas menyemai semangat juang dan jatidiri
di dada generasi yang masih hijau
agar mereka bisa mengasuh dan memelihara
tanah tumpah darah tercinta ini
kerana sesungguhnya kemerdekaan itu
terlalu mahal harganya.

-adizack ms
(Merdeka! Merdeka! Merdeka!)

Wasiat Buat Anak

anak-anakku
sebuah teratak kecil
& sebidang tanah ini
adalah pusaka dari kami
buat kalian, anak-anakku
bilamana menyusur denai kehidupan
singgahlah walau seketika cuma
menyapa bicara mengenang sejarah
di sinilah tempat kalian dibesarkan
janganlah dipecahkan walau seinci pun
buat kenangan di hari kemudian
di sini ibu dan ayah pernah bersama

anak-anakku
sering-seringlah kalian
membaca & mengamal ajaran Al-Quran
& menurut sunnah Nabi Muhammad s.a.w.
sesungguhnya kalian tidak akan sesat selamanya
sentiasalah berbuat kebaikan & maaruf
meskipun tiada ganjaran & balasan
dalam tiap urusan kehidupan
sabar dan bertimbangrasalah
sesama sendiri & kepada orang lain
semoga Allah merahmati kalian

anak-anakku
sekiranya kami masih ada
mengharung hidup dalam usia senja
kasihilah & jagailah hati kami sepertimana
kami membelai & mengasihi kalian
di waktu kalian kecil dahulu
& janganlah sekali-kali menderhaka
kerana syurga itu di telapak ibu
dan rahmat itu pada redha ayah

anak-anakku
didiklah diri kalian
& turunan kalian semuanya
dengan akhlak yang mulia & kamil
sembahyang 5 waktu jangan abaikan
rukun Islam tunaikan jua
rukun iman sematkan dijiwa
bersungguhan dalam tiap urusan
berusaha mencapai kebahagiaan
dunia dan akhirat
sesungguhnya kematian
tidak mengenal usia
persiapkanlah diri untuk menuju
alam hakiki & kekal
namun usah palingkan wajah
dari nikmat Allah s.w.t. di dunia
bersederhana dan bertawakallah padaNya
serta berfikirlah dengan waras & pertimbangan yang adil
agar kalian tidak menyesal di kemudian hari

anak-anakku
sentiasalah bersatu & bermusyawarah
dalam tiap urusan kalian
carilah jalan pennyelesaian sebaik mungkin
& pohonlah inayah & hidayah Illahi
agar selalu dilimpahi
Nur suci ke jalan kebenaran
& sentiasalah bertaubat & memohon keampunan
atas segala dosa-dosa
sesungguhnya Allah s.w.t. Maha Pengasih & Penyayang

anak-anakku
janganlah sekali-kali kalian
menaruh prasangka sesama sendiri
atau berdendam, dengki & bersengketa
kerana syaitan sentiasa di antara kalian
menghasut, merosak iman & ikatan kasih
bertasbih dan mengucap syukurlah
atas segala rezeki & kebahagiaan
cukuplah dengan apa yang dikurniaNya
bersederhanalah dalam segala hal
kerana manusia sememangnya
tidak pernah merasa puas

anak-anakku
usahlah kalian
meninggi diri & bersifat keras hati
dan janganlah pula mudah berputus asa
daripada rahmat Allah s.w.t.
terimalah segala ujian daripadaNya
dengan keredhaan dan penuh kesabaran
kerana ganjarannya amat tinggi di sisiNya

anak-anakku
andainya kalian
dikurniakan rezeki melimpah
sentiasalah bersedekah & beramal jariah
& bantulah mereka yang memerlukan
usahlah diungkit segala pertolongan
ikhlaskan hati demi Allah s.w.t. semata

anak-anakku
sambunglah tali sillaturrahim antara sesama Muslim
janganlah dilupa pada yang miskin & memerlukan
berziarahlah selalu dekatkan diri
al-fatihah & yassin di kuburan andai terluang
tanda ingatan tak pernah pudar

anak-anakku
petah tutur kata harus dijaga
agar diri dihormati dan dimulia
adab sopan harus dikira
walau dalam apa pun jua
semoga diri dihargai sentiasa

anak-anakku
kasih sayang anugerah Allah s.w.t.
lembut dan indah mewarnai kehidupan
ayah dan ibu kan pergi jua
menghadap Tuhan Rabbul Jalil
tinggallah dalam aman dan sentosa
semoga kesejahteraan kekal milik kita
dunia & akhirat
insyaAllah

anak-anakku
seandainya ibumu masih ada
jagailah segala keperluannya
turutilah segala nasihatnya
sentiasalah dekat padanya
agar berbahagia & sentiasa ceria
anak-anakku
bacalah wasiat ini dengan hati dan akalmu
dan amalkan sentiasa
dalam hidupmu.

- adizack ms
ayahmu yang merindu
oktober 26 2001 (1.00 pagi)

Warkah Buat Anak Didik

1.
dalam angan kami
ada seribu impian yang tersirat
agar kalian bangkit dari lena yang panjang
menyusun langkah satu persatu mendepani waktu
menghitung gerakwaja agar tidak tersungkur rebah
melarik bilah-bilah usia dengan belati ketulusan
kerana sesungguhnya kehidupan yang kalian susuri
begitu amat berharga dan tidak mampu tertebus
dengan selaut penyesalan

2.
dalam impian kami
ada seribu harapan yang terpahat
agar kalian dewasa bersama pengalaman
mengutip sisa-sisa sejarah bangsa yang tertinggal
mencerna paradigma mencorak warna masadepan
menghirup kepahitan demi sebuah kegemilangan
kerana sesungguhnya untung nasib generasi
adalah di tangan kalian

3.
dalam harapan kami
ada seribu restu yang teriring
agar kalian bisa menegakkan cita murni
meneguhkan persetiaan dan wawasan
membina keutuhan prinsip dan pegangan
meneroka alaf dunia tanpa sempadan
kerana kemuliaan sesuatu bangsa itu
terletak pada kesempurnaan iman
dan kebijaksanaan kalian

4.
dalam restu kami
ada seribu cita yang tertanam
agar kalian menjadi kelopak cempaka yang menguntum
menghiasi serata taman dan daerah pergunungan
mekar mewangi bagaikan setanggi jingga
menabur bakti buat tunas-tunas putera puteri
kerana kalianlah penyambung tugas suci
memartabatkan bangsa di mata dunia

5.
wahai anak-anakku sekalian
tak akan sirna siraman kasih kami
tak akan pudar atau lekang diterik mentari
raihlah setitis ilmu selaut pengetahuan
capailah tangan kami
menjana minda meneroka khazanah
kenalilah dunia dengan segala isinya
agar kalian tidak tersesat nanti
di jalan yang terang nyata

6.
wahai anak-anakku sekalian
datanglah ke pangkuan kami yang menanti
dengan seribu kecekalan dan kesungguhan
dengan seribu keinginan dan keyakinan
akan kami hulurkan secangkir harapan
akan kami gariskan sejalur pengertian
agar kalian memahami erti pengorbanan
yang tak pernah mengenal jemu

7.
wahai anak-anakku sekalian
ingatlah bahawa segala jerih perih kami
bukanlah untuk dihargai dan diingati
hanya cuma sekadar sebuah tanggungjawab
yang harus dipikul dengan keikhlasan
kamilah kandil gemerlap di malam sunyi
memancar sinar cahaya tulus & kudus
menerangi tiap hati yang ingin bernaung
di perdu ilmu di rimbunan kasih sejati
telah cukup kami mengerti segala cabaran
telah fasih kami mengenal segala hambatan
segalanya kami telan dan kunyah jua
menjadi nanah,darah dan daging
kerana setianya kami pada sumpah keramat
yang tercalit utuh pada mahkota bakti
seorang yang bernama
GURU......................

-adizack ms
15 mei 2000 (5.25 ptg.)
onetanamera

Warkah Buat Anakanda

1.
anakku
telah tertunai impian ibunda
anugerah Illahi Maha Agung
betapa girangnya hati
pabila menyambut kehadiran
kau yang ku kandung sembilan purnama
sambil menghitung debar dan gelora
segala jerih perih rela ibu tanggung
meski terkadang begitu derita
hanya keranamu anakku

2.
anakku
sejak semula kau dilahirkan
telah tersemat restu dan harapan
agar kau bisa dewasa dalam kesempurnaan
tiada pernah ayah merasa terbeban
meski terpaksa membanting temulang reput
menghambur keringat di terik mentari
sekadar mencari sesuap nasi buat kita
segalanya ayah tempuh dengan rela
hanya keranamu anakku

3.
anakku
dengan kasih sayang sesuci embun menitis
ibu belai dikau bersama keluhuran dan keikhlasan
setiap detik berlalu menjadi sejarah manis
yang tak pernah akan pudar ditelan zaman
meski adatikanya sikapmu amat mengharukan
namun tak pernah ibu pendam di hati
kerana kaulah kandil gemerlap di malam gelita
kaulah cahaya mata penyinar sukma

4.
anakku
tiada lain yang ayah harapkan darimu
selain agar dikau menjadi insan mulia
biarlah segala kepayahan menjadi darah & daging
biarlah derita ayah kunyah menjadi hampas
demi kau intan payung buah hatiku
segala pengorbanan bukanlah untuk dibalas
tidak juga untuk dikenang & diingati
namun hanya sekadar menjadi kewajipan
yang harus dipikul oleh pundak ini

5.
anakku
insaflah diri dan renunglah kembali
ke dalam empat penjuru hati
binalah kekuatan dan keteguhan
menghadapi hidup penuh pancaroba
betapa jalan menuju kejayaan itu
adalah penuh dengan onak dan duri
andai tanpa kemudi kau mengharung samudera
kelak binasalah hidupmu terkubur tanpa nesan

6.
anakku
tiada apa yang ku harap darimu
selain sebuah ketulusan dan keikhlasan
catatlah setinta lembaran sejarah
bukalah minda cernalah impian
agar mimpimu kan jadi kenyataan
kerana kau anakku
adalah permata
ayahbonda.

-adizack ms
10 april 2000

Wajah Bertopeng

menjelang malam
tika topengmu dibuka
kulihat tipudaya sarat
tergantung di wajah
antara senyum sembilu
tajam menusuk bicara
kiranya antara kita
terlalu berbeda zahirnya

meski kita
saudara sedarah sedaging
sumpah keramat moyang
pantang diderhakai
lupakah kau suatu waktu
pernah kita sama membajai
segenggam tanah bertuah ini
dengan benih ketulusan

jangan biarkan
topengmu menutup hati nurani
egomu merungkai keakraban
dan lidahmu menyelar kesopanan
kerana aku tak ingin sengketa
menusuk atau ditusuk oleh
keris sepuh saudaraku sendiri.

-adizack ms
disember 2007

Tiap Senja Tiba

tiap senja tiba
mentari merah pucat merenung
sekujur tubuh layu seorang ibu tua
berdiri di pinggir pantai sayu
buat kesekian kalinya
dingin airmata sendunya
mengalir menuruni lurah hati

anakku
sibuk hanya alasan
wang bukan ukuran kasih
hadir yang dinantikan
meski sedetik ruang masa
cukup buat mendakap
rindu semusim

rumah tua ini telah lama benar
sepi tanpa keriuhan & gurauan
anak-anak kecil berpesta di gelegar
alang merantinya kian usang
diratah bubuk
tak siapa peduli lagi
kerana tak siapa sudi kembali
tumpang menginap barang semalaman

tiap senja tiba
keriut wajah ibu tua
makin dalam dicalar duka
kerana hajat terakhirnya
tak kesampaian jua
sedang hayatnya
sudah di pinggiran.

-adizack ms
disember 2007

Terima Kasih, Isteri

kan tiba waktunya
musim indah bersama
berlalu jua persis air mengalir
luluh lesu ke muara usia
tiada lagi hilai tawa manja
dan gelak gurauan kalian
betapa keindahan itu
adalah kesementaraan cuma
tak terasa detik berganti
hari-hari ceria kan berlalu
meniti takdir di ujung pelangi

hanyalah
terima kasihku
tak terucap dengan kata-kata
tak terbias di ulas senyum
atas segala kesudian
berkongsi kehidupan
dalam kesenangan dan kepayahan
yang semakin mendewasakan kita

terima kasihku
atas segala kesanggupan
melayani kerenah seorang suami
duri ranjau kita hadapi bersama
pengorbananmu tiada taranya
menyelimuti tubuh dinginku
dengan selimut rindu
menghibur saat-saat dukaku
dengan senyum ranummu
tiada lain yang kuharapkan
selain kesetiaan dan kejujuran
yang terpancar dari riak wajah
seorang isteri

semoga firdausi buatmu kelak
insyaallah

-adizack ms
12.58 tgh. 29 julai 1996

Tak Pernah Kita Merasa Puas

kita tak pernah puas
menyumbat tenggorok dengan noda
pantang dihulur tangan menyambut
begitu lahap menyumbat daki dunia
ke perut hari yang membusang
meratah sisa akli dengan nafsu
tega mencampak temulang hayat
di perdu iman yang tersula
oleh keegoan insani

kita tak pernah merasa puas
meracik bilah runcing dari bambu dosa
lalu memanah insaf yang mampir
dari celahan retakan kolong nurani
menghambur hilai tanda kemenangan
terkuburnya takwa di laman dusta
nesan tertancap di kuburan naqli
sejadah berlangir darah syuhada
tasbih berderai di selokan jiwa

untuk apa sesal kemudian
sedang segala catatan dairi hidup
termaktub tanpa bisa dipinda lagi
kerana keangkuhan kelmarin
minta dipertanggungjawabkan
melolong roh minta dilepaskan
azab mashyar angkara jasad
kerana kita tak pernah puas
dengan apa yang dikurnia.

-adizack ms
disember 2006

Syair Kasih Ayah Bonda

Sejenak mengenang ayah dan bonda
Kasih tergenang di pelusuk jiwa
Indahnya kukenang masih terasa
Dalam tatangan kasih ibunda.

Lahirnya kita hidup di dunia
Dibelai dimanja setiap masa
Apa dipinta pastikan jaya
Kerana kitalah permata ibunda.

Ayah dan bonda rela segala
Berkorban nyawa demi tercinta
Bandingan tiada segala di dunia
Kasih ibunda kekal selama.

Harapan tercipta dihati mereka
Agar bahagia hidup sejahtera
Kelak berguna membangun bangsa
Harumlah nama disebut sentiasa.

Janganlah kita lalai dan leka
Kejarlah cita untuk berjaya
Jasa ayahbonda jangan dilupa
Tanpa mereka siapalah kita.

Tulus dan ikhlas membimbing kita
Itulah dia ayah dan bonda;
Barang dimarah pasti dipujuk
Supaya tidak terus merajuk.

Kasihnya suci murni sejati
Sayangnya amat sampai ke mati;
Bila berjauh rindu terasa
Hati terkenang setiap masa.

Ayah dan bonda syurgalah kita
Taat sentiasa jangan derhaka;
Doanya kudus kepada Illahi
Semoga kita selalu diberkati.

Sanjungan buatmu ayah dan ibu
Semoga dirimu sejahtera selalu;
Jasamu besar tidak terkira
Mendidik kami hingga dewasa.

Padamu berdua ayah dan bonda
Kami berjanji akan setia;
Apa dikata tetap dikota
Bukanlahlah janji semata-mata.

Mahalnya harga tidak terperi
Kasih nan murni pengubat hati;
Wahai ayahanda wahai ibunda
Akan ku kenang selama-lama.

~ adizack
15 mei 2001
taman adabi 9.55 mlm.

Seorang Ibu Tua & Syawal

i.
ia menghimpun seribu duka
dalam matalayu yang hanya mampu
menyinarkan harapan meskipun pudar
sepertimana ia menghela nafas tua yang lelah
sarat membendung resah dan gundah
meski tiap sore menjanjikan hampa
menanti khabar dari kejauhan

ii.
dunia teratak sepi di tepi bendang
suatu ketika penuh kemeriahan
anak-anak riuh kejar- mengejar
antara batas-batas padi menguning
sambil meniup serunai daun nyiur muda
ah, terkadang ia menyimpul senyum pahit
mengingati cebisan sejarah silam yang tersisa
sambil menghembus asap rokok daunnya
menerawang bersama lembut bayu
mencari jawapan untuk sebuah
penantian lesu

iii.
ia masih setia menunggu khabar
sambil membilang detik usia yang tersisa
meski kerinduan kian mendera hati tuanya
ingin menatap wajah dan memesrai anak cucunya
yang hilang di tengah kekalutan kota
namun adakah waktu mereka buatnya
sedang syawal semakin hampir lagi
buat kesekian kalinya ?

-adizack ms
1 disember 1990

Selamat Tinggal Memori

Selamat tinggal guruku
Saat berpisah kini mampir
Menjengah wajah sendu seraut duka
Enam musim berlalu
Ketika pertama kami hadir ke pangkuan kalian
Yang kami bekali hanyalah segenggam cita
Untuk menjadi insan sempurna
Dan kalian menyambut tangan mulus kami
Dengan senyum manis di bibir
Telah kalian terangi hidup kami
Dengan bersit cahaya ilmu
Sinarnya gemilang
Menyuluh sanubari

Selamat jalan sayangku
enam musim berganti kita bersama
Mengharung suka duka kembara hidup
Meracik bilah-bilah ilmu dan pengalaman
Takkan mampu kami hindarkan ingatan tulus
Pada wajah-wajah kalian yang pernah singgah
Mewarnai lukisan kehidupan
Seorang yang bernama guru
Sesungguhnya
Mengasihi kalian adalah tanggungjawab
Mendidik kalian adalah amanah
Termetri padu pada mahkota
Janji seorang guru
Siramilah tunas yang kami semai
Agar ia bercambah menjadi pohon waja
Menguntum bunga tekad
Membuahkan iltizam jitu

Selamat tinggal guruku
Betapa waktu begitu pantas berlalu
Kalian mengajar kami dari bertatih
Mengenal abc, menulis dan membaca
Mendaki ke puncak kejayaan
Dengan impian dan hasrat
Menggapai kegemilangan
Demi sebuah perjuangan
Untuk hidup masa depan
Sesungguhnya kalianlah
Yang banyak mengajar kami erti kesungguhan
Keazaman, keikhlasan dan kesabaran
Selamat jalan sayangku
Sesungguhnya kalianlah
Yang telah banyak mengajar kami
Erti sebuah kasih sayang dan pengorbanan
Tiada yang kami harapkan dari kalian
Selain dari sebuah kesedaran
Bahawa kehidupan ini penuh dugaan
Andaikata kalian jatuh, bangkitlah semula
Melangkahlah dengan lebih yakin
Sesungguhnya jalan menuju kejayaan
Masih jauh dan panjang

Selamat tinggal guruku
Akan kami simpulkan janji tulus
Buat menyusur lurah cita gaung ilmu
Cekal mengejar pelangi bahagia
Meraih piala kejayaan yang manis
Di persada menara gading
Takkan kami lupa seuntai nasihat
Yang kalian kalungkan dikalbu ini
Hanya kemaafan kami pinta dari kalian
Atas segala kenakalan dan kekhilafan
Selama ini

Selamat jalan sayangku
Restu kami sentiasa menemani
Doa kami sentiasa mengiringi
Moga kalian mengenggam impian
Sejahtera hidup dunia akhirat
Keikhlasan hati tak minta ditebus
Ketulusan jiwa tak minta dibalas
Cukuplah sekadar hangat titisan
Airmata bahagia
Pabila melihat kalian gigih mendaki
Menuju ke puncak menara gading
Tebarkanlah sayap kegemilangan
Hingga sampai ke segenap benua

Selamat tinggal guruku
Tiap pertemuan pastikan berakhir
Yang tinggal hanyalah secebis kenangan
Tetap utuh terpahat di memori
Menjadi halwa secebis pengalaman
Rentetan sejarah sebuah kehidupan
Yang manis dan indah
Terima kasih atas segalanya
Jasa kalian tetap menjadi ingatan
Gurauan kalian menjadi kenangan
Dengan restu kalian kami melangkah
Bersama doa kalian kami berusaha
Semoga impian menjadi kenyataan
Segala hasrat akan kesampaian
Selamat tinggal buat semua
Kami bermohon pergi dahulu

Selamat jalan sayangku
Semoga selamanya
Tetap kita dekat dihati
Meskipun jauh dari mata.

Selamat tinggal guruku…
Selamat jalan sayang...

-adizack ms
onetanamera
1.39am oktober 17 2003

Sebuah Pertanyaan

seorang teman
pernah bertanya padaku
andai esok kau mati
apakah yang kau tinggalkan
buat anak isterimu ?

adakah wang ditangan
buat membeli kain kafanmu
cukupkah harta di bank
buat mengurus jenazahmu
sediakah tempat
buat mereka berteduh
memadaikah ilmu
duniawi dan ukhrawi
yang kau wariskan
buat mereka menempuh
hidup tanpamu

terpaku aku di ujung suaranya
semalaman tak bisa tidur
kerana aku tak punya jawapan
untuk memuaskan hatiku sendiri

selama ini
yang ku fikirkan adalah hari ini
cukup sekadar apa yang ada
bagaimana nanti harusku jelaskan
pada teman yang menanti jawapan
dan pada Tuhan yang Maha Mengetahui
kelemahan hambaNya ini ?

-adizack ms
jun 1989
pengkalan kubur

Kanvas Hayat

beberapa cebisan kenangan
tercoret di atas kanvas hayat
garis hitam yang terlakar
mengingatkan tentang hargadiri
semakin sesat dalam kedewasaan
meski berabad pun
lukisan ini tak pernah akan tersiapkan
kerana hidup kita sentiasa penuh
dengan warna-warna
saling bertukar-ganti
namun ia tak jua akan menjadi usang
kerana kita sering menggilapnya
dengan keinsafan hakiki
buat memahami nilai & erti
kehidupan fana ini.

-adizack ms
1985

Sebongkah Batu Putih

sebongkah batu putih adalah aku
tiada cela berabad teguh berdiri
tiada lompang diinjak telapak dusta
utuh dan padu meski diterjah ganas ombak
lambang maruah dan ketuanan
takku duga sergahan angin keras
mencalar raut wajah tenangku
& menyula keakraban nurani
sebongkah batu putih adalah aku
sayu mendendang lagu rindu
bergumpal lelah nafasku
dalam riak gelombang
kembalikan camarku!

-adizack ms
2006

Sebermula Darimu.(Sempena Hari Guru)

sebermula secalit huruf
di hujung fasih lidahmu
bukan sedikit iltizam jitu
merungkai kusut jahil benak
anak-anak didik yang kehausan
didikan sempurna

sebermula sebuah angka
di hujung tuntas semangatmu
bukan sedikit kudrat ikhlas
memupuk wangi benih sahsiah
anak-anak didik yang mengharap
belaian mesra manja

bukan sedikit yang kau hamburkan
di laman ilmu mewadah kegemilangan
tiap musim berganti kau ukirkan senyuman
di bibir ceria anak didik dan rangtua mereka
terpahat monumen sejarah kejayaan bangsa
sebagai saksi sebuah pengorbanan tulus
meski jasabaktimu dijunjung seketika cuma
namun terbias bersit kesyukuran bening
pada kemilau dingin salju airmata
seorang yang bernama guru

sebermula darimu
mereka kini bisa mengatur jejak
melangkaui hambatan meraih impian
menjelajah minda meneroka peradaban
kerana yang mereka warisi adalah
semangat kental dan iltizam padu
yang telah kau tanamkan
pada setiap derap langkah
perjalanan mereka.

-adizack ms
mei 2000

Sayonara Buat Teman. (Buat Teman Seperjuangan)

Sayonara teman
Saat berpisah kini mampir
Menjengah wajah sendu seraut duka
Yang terbias di kening hanya kesal
Terpaku pada ulas senyum pedih
Mengelar harap yang merapuh
Di ujong perjalanan ini

Sayonara teman
Enam musim berganti kita bersama
Mengharung suka duka kembara hidup
Meracik bilah-bilah usia yang masih tersisa
Takkan mampuku hindarkan ingatan tulus
Pada wajah-wajah kalian yang pernah singgah
Mewarnai kanvas kehidupanku
Sesungguhnya kalianlah
Yang banyak mengajarku erti kehidupan
Keluhuran, keikhlasan dan kesabaran
Sememangnya telah ditakdirkan kita bertemu
Untuk saling mengenali hati budi masing-masing
Dan sama berkongsi secangkir pengalaman
Di pelabuhan senja yang fana ini
Semoga ada ruang kemaafan
Atas segala khilafku yang lalu
Selama kita bercanda seloka

Benarlah tiap pertemuan pastikan berakhir
Namun biarlah sedetik memori manis
Tetap bermukim di ruang hati
Menjadi halwa secebis pengalaman
Rentetan sejarah sebuah persahabatan
Yang dibina dari puing-puing keikhlasan
Dan ketulusan hakiki
Semoga selamanya
Tetap kita dekat dihati
Meskipun jauh dari mata.

Sayonara.

- adizack ms
onetanamera
9.36pm 8 jan. 2003

Saat Terakhir Ku Kucup Keningmu (buat allahyarhamah nur syazwani anakku)

i.
telah hadir kau disisi
diujung sebuah penantian yang panjang
penuh getir dan meresahkan
membalut keperitan
seorang ibu
telah hadir kau disisi
mencerahkan kembali awan yang kelabu
membawa seribu erti dalam kehidupan
ibu dan ayahmu

ii.
anakku
tiba-tiba jejari takdir yang rakus
telah merenggutmu dari kami
sedang kau tak pernah mengerti apa-apa
pun tak pernah bisa mengecapi
walau sedetik nikmat kehidupan
yang sementara ini

iii.
anakku
termanggulah kami
disisi nisanmu yang kaku
tertancap di tanah yang masih basah
merahnya adalah warna kedukaan
hitamnya adalah warna kesayuan
segalanya terlalu perit untuk ditelan
kerana mimpi indah ini berlalu
bersama nafas terakhirmu
yang kelelahan
menghambat
waktu

iv.
anakku
saat terakhir kukucup keningmu
airmata ini berjuraian pedih
meladungi harapan yang punah
namun apalah yang bisaku lakukan
selain hanya pasrah pada ketentuanNya
dan redha menerima ujian getir ini
dengan sebuah keinsafan
bahawa kita adalah milikNya.

-adizack ms
februari 5, 2000
tanah merah
*nur syazwani pulang ke rahmatullah pada 5 februari 2000 bersamaan 29 syawal 1420 hijriah di husm kubang kerian ketika berusia 5 tahun. semoga Allah swt mencucuri rahmatNya ke atas roh allahyarhamah.

Saat Keberangkatan

i.
nafas menjulur mengah
waktu tersekat di kerongkong
seorang tus berjubah putih
ia datang menghulur secangkir madu
penghilang dahaga sedetik;
mari anakku, kau kan bisa
menghapus kedahagaanmu
andai kau………………...
tidak!!!!!

ii.
tiada ruang buat bicara
dalam kolong sempit melemaskan
seorang tua dengan senyum manis
ia mampir menghulur buahan ranum
katanya baru dipetik dari firdausi;
wahai anakku, ku bawa hidangan enak
buat penghilang kelaparanmu
semua kan jadi milikmu
andai kau……………...
tidak!!!!!

iii.
nafas menjulur mengah
menanti saat-saat keberangkatan
apalagi yang lebih berharga
selain sepotong syahadah.

-adizack ms
september 1986

Rumah JatiDiri

kau takkan faham
rajuk seorang ayah
pada lelaku anak-anaknya
andai kau bukan seorang ayah.

kau takkan rasa
pilu seorang ibu
pada lelatah anak-anaknya
andai kau bukan seorang ibu.

masih ada ruang lagi
dalam rumah yang luas ini
untuk kembali menebar kasih
dengan serawan jaring keikhlasan
daripada kau termanggu bisu
atau saling menunding jari
yang berterisula.

kau kan faham
rajuk seorang ayah
dan pilu seorang ibu
hanyalah buat menegur
anak-anaknya yang tersimpang
agar mereka kembali menghidupkan
rumah di mana jatidiri mereka tinggal.

-adizack ms
jun 2002

Rumah

lembut suara muazin
menyelongkar lubuk hati
hitam & berkarat
dingin subuh menarik
selimut malam
aku pun bangkit
menyusur lurah sedar
memanjat tembok alpa
betapa anugerahMu melimpah
dari tasik kasih sebening salju
sedang terlalu sedikit
kesyukuranku
suara muazin itu kian
menyambar telingaku
semakin jelas & ngilu
mengingat seaspal dosa
bisakah terampun?

-adizack ms
mei 1985

Putaran Hidup

kehidupan bagai putaran
roda sejarah insan
berpusing di atas paksi
tertancap di hujung takdir
ke atas dan ke bawah
dan kita terpaku padanya
ikut berputar laju
dalam lingkaran masa
meski betapa kuat
tangan mencengkam
tak bisa lepas dariNya
yang mengatur laman
kesementaraan ini.

-adizack ms
mei 2003

Puisi Untuk Isteri

betapa berat kau memikul bebanan
tak terdaya seorang suamimu
menanggung jerih kepayahan
segalanya kau telan & mamah
dihujung ulas bibir ranum
persis kandil memercik sinar
di ubun malam gerhana
kau warnakan suram wajah
seorang suamimu
dengan ketulusan & keikhlasan
segugus rentetan sejarah
sebuah perjalanan cinta

betapa berat kau menggalas hidup
sedang tanggungjawab menuntut pengorbanan
meranduk arus kegetiran
segalanya kau hirup & telan
dalam gemalai patah bicara
persis salju dingin yang menitis
di kening musim berganti
kau selimuti resah & gundah
seorang suamimu
dengan kerinduan & kasih sayang
sebungkal anyaman mesra
seuntai ikatan setia

isteriku
telah kau penuhi erti hidup
seorang suamimu.

-adizack ms
onetanamera
februari 14 1999

Rahmat Seluruh Alam

Di pagi bening ini
Kita kembali menyusur sirah Rasulullah
Betapa terlalu banyak dugaan dan halangan
Yang terpaksa diredahnya dalam melaksana misi
Amanah dari Tuhan Rabbul Jalil
Sedang kita hanya insan biasa
Tak mampu berdiri walau hanya sebelah kaki
Kalau tidak dengan rahmat dan iradatNya

Sebermula sepatah ayat
Menjadi panduan sejarah insani
Kaulah Rasulullah menjadi pemimpin ummah
Pada sunnahmu terselit sejuta barakah
Kerana kau penyempurna sahsiah maunsia
Padamu teladan keunggulan keperibadian
Dulu, kini dan buat selama-lamanya

Isnin, 12 rabiul-awal tahun gajah
Detik sejarah mula tercatat di atas kanvas peradaban
Membawa sinar gemilang ubudiah
Menerangi seluruh cakerawala
Mentari ceria di ufuk timur
Menyerlahkan rahmat Tuhan
Ke segenap pelusuk benua
Membawa insan dari kelapaan
Kepada kesedaran hakiki
Dari jahiliah yang zalim
Kepada hakikat keimanan sejati
Menjadi tali kukuh yang mengikat
Seberkas hati pada sebuah agama
Yang turun dari langit Tuhan

Rasulullah
Jasamu tidak terhingga
Menjarah akidah insan ke paksi kebenaran
Kaulah penyelamat ummah dari kelemasan
Di lautan dunia yang palsu dan fana
Dari kemungkaran kepada maaruf
Dari kebutaan kepada celik akal budi
Menilai sebuah kehidupan
Di pelabuhan masa
Yang terlalu singkat
Dan sedetik cuma.

-adizack ms
11.06.2003 2.35ptg.

Puisi Kepada Sang Suami (atas permintaan temanku)

tiada lain ku pinta darimu
selain sebuah pengertian
menempuh rona kehidupan
dari benih kasih yang disemai
dengan keikhlasan & ketulusan
benamkan segala keegoan seorang lelaki
pandanglah dengan lembut kasih sayang
belailah dengan hangat rindu
yang tergenang di tasik setia
seorang isteri

tiada lain yang ku pinta darimu
selain sekelumit pengertian
setelah sekian lama menganyam usia
adatikanya hari-hari menjadi hambar
antara kewajipan yang tersurat
& pengorbanan yang terpanggil
kekadang melenturkan pautan rasa
menggugah perdu kasih
betapa terlalu lama kiranya kita
terperangkap antara tanggungjawab
sehingga menjadi alpa pada kenangan
pada kemanisan saat-saat bercanda
terkubur di runtuhan puing ingatan

tiada lain yang ku pinta darimu
selain secalit ketulusan
dalam mengukuhkan kembali
ikatan yang sama kita meterai
dan marilah kita raih detik sejarah silam
buat meneguhkan semula persetiaan
membina keyakinan dalam diri
agar kasih kian mekar menguntum
membuahkan kebahagiaan
utuh mengikat seberkas hati.

-adizack ms
februari 28 1999

Persimpangan

sesekali perdu hidup goyah jua
sedang bukan kita menguasai takdir
gelisah mencakar emosi menyala
meruntun membakar keteguhan
simpulan kasih

sesekali ikatan setia terlerai jua
sedang bukan kita merelakan pasti
amarah bergelojak resah bergumpal
mencakar mengguris keindahan
wajah kasih

masihkah esok tersisa bersit harapan
sedang pintu bicara tertutup sendat
oleh prasangka dan kebencian
ngilu pedih membungkam
sejarah bersama.

Tiadakah lagi sinar
dihujung kemilau senja
melerai gumpalan awan kelabu
di hujung sebuah persimpangan ?

-adizack ms
mei 2001

Pernahkah Kita Sedari

terlalu lama kiranya kita
tidak menjengah ruang hati masing-masing
untuk sekadar bertanya khabar
kerana kesibukan menjadikan kita
terlalu jauh walaupun dekat
sehingga lembah kemesraan itu
menjadi padang jarak yang kontang
tidak lagi kita susuri

telah lama kiranya kita
tidak menatap wajah-wajah kenangan
sekadar untuk menghitung bilah-bilah sejarah
kerana kekalutan menjadikan kita
terlalu dihambat oleh waktu
sehingga ruang senda bicara
menjadi kaku dan beku
tidak lagi kita jejaki

pernahkah kita sedari
sudah terlalu lama kiranya kita
bersama menongkah arus menuju kuala
sedang antara kita sebanarnya
masih belum mengenal sepenuhnya
hati budi masing-masing.

-adizack ms
11.20mlm.
februari 23 1999
onetanamera

Pengemis

i.
ia pernah berjanji pada dirinya
untuk tidak memohon belas
pada setiap manusia yang lalulalang
di jejantas yang sibuk itu
tapi alangkah sialnya tangan
terus terngadah menakung simpati
pada setiap hati yang sayu

ii.
bukan ia tak punya saudara
untuk mengadu belas ihsan
tapi mereka lebih pantas menghulur
untuk meraih nama dan pangkat
dan bukan ia tak percaya pada Tuhan
yang mengatur hidup dan rezeki hambaNya
tapi perut kempisnya perlu diisi jua
meski dengan secebis roti kering
buat penyambung nafas ke esok hari

iii.
dan seperti mana selalunya
setelah kedua tangannya penuh
ia pun berjanji pada dirinya lagi
untuk tidak mengemis dan meminta
sehingga perutnya kembali meraung!

-adizack ms
dis. 1 1990

Pelaut Itu

pelaut itu
dia mengukir riwayatnya
diraut wajah cengkung bergaris
masih terserlah sinar kemilau harapan
walau murahnya harga sebuah nyawa
di tengah gelombang tanpa perasaan

dia mencongak hayatnya
insaf pada ketentuan azali
menghidupi isteri dan anak-anak
bukan semudah melafaz janji
bahawa ia pasti kan kembali
pun bukan seringan menebar jala
belum ketentuan untung nasib

dialah pelaut itu
tidak goyah menghadapi dugaan
apalagi mengeluh pada kepayahan.

-adizack ms
februari 2000

Makan Gaji

bulan kelam lagi malam ini
seperti gelapnya akalfikirku
menyuluh akar permasalahan

siang tadi
isteriku merungut beras sudah surut
anakku meraung maukan baju,
seluar dan beg sekolah baru
mertuaku melarik senyum masam kelat
kerana terlupa belikan kain batik jawa
yang telah dipesannya lama dahulu
dan ibuku mendesak tak bisa bertangguh
suruh belikan tiket keretapi
mau pulang ke kampung

ah, bagaimana seharusnya
di kota besar yang angkuh ini
aku hanyalah kerani kecil
dan gaji cuma sebulan sekali!

-adizack ms
dis 1 1990

Kembalikan Daku

kau biarkan kaca berserakan
di lantai berdebu
hingga aku tak bisa menahan
merah darah berlangir di kaki
kau hidangkan duri-duri tajam
di meja sarapanku
hingga tertusuk menggelepar
telahku kunyah di luar sedar
kau biarkan puing-puing bertebaran
di aspal perjalananku
hingga tak bisaku melihat
sinar kemilau diujongnya
kembalikan aku pada diriku
pulangkan rohku yang kau siksa
aku ingin berlari mengejar pelangi!

-adizack ms
sungai mengkuang 1983

Kedewasaan

selamat tinggal usia remaja
bersemadilah dalam aman
waktu untuk bercanda
telah berakhir

kedewasaan ini sebenarnya
mengajarku patuh pada putaran alam
dan belajar menghargai secebis
rentetan warna masa silam

selamat tinggal segala kepuraan
tidurlah bersama semalam
waktu untuk bersandiwara
telah sampai ke penghujungnya

kedewasaan ini
semakin mematangkan akalfikirku
untuk menyulam helaian mimpi
menjadi sebuah kenyataan.

-adizack ms
ogos 17 1987

Kanvas Kenangan (buat teman-teman seMPKI)

temanku
lebih sedekad lalu
sama kita warnakan kanvas hidup
dengan tinta dan warna-warna galak & ceria
sama kita berganding tangan
menyusur lurah cita gaung ilmu
sama menyapu keringat perantau
yang lekat di kening hari
berkongsi mee segera
bantal & tilam dingin
simen kaku taman cempaka
ngilu menyucuk temulang kering
dan adatikanya
kita saling bersandar di dinding rindu
mengenang isteri, anak-anak, kekasih
jua ayahbonda yang jauh dari mata

teman
lebih sedekad lalu
kita pernah menjalin keakraban
menyulam ikatan padu anak-anak kelantan
saling menyimpul ikhlas seraut budi
bila ada antaranya yang selalu kekeringan
saling berkongsi apa yang termampu
mencicah ulam & budu bersama nasi
dan adatikanya
terbetik hilai tawa riang anak rantau
pabila nipa, zambry & amin mula bercerita

teman
lebih sedekad lalu
ada antaranya bersua teman hidup
gerso di bawah teduhan bintang kejora
alhamdulillah bahagia hingga kini
ah, betapa rasanya ingin kembali lagi
meniti sejarah ketika itu

teman
meski MPKI kini hanya tinggal nama
namun segugus memori kekal di perdu hati
selayaknya kita bangga menjadi warganya
dan terus berjuang memartabatkan bangsa
di kota atau di ceruk rantau

teman
sememangnya telah ditakdirkan kita bertemu
untuk saling mengenali hati budi masing-masing
dan sama berkongsi secangkir pengalaman
di pelabuhan senja yang fana ini
biarlah secangkir memori manis
tetap bermukim di ruang hati
menjadi halwa secebis pengalaman
rentetan sejarah sebuah persahabatan
yang dibina dari puing-puing keikhlasan
dan ketulusan hakiki
semoga selamanya
tetap kita dekat dihati
meskipun jauh dari mata.

- adizack ms
taman cempaka, ipoh (1985-1988)
oktober 2003

Insaf

i.
terkadang hati keras bisa goyah
bilamana mendepani perit dugaanMu
sanggar waktu menjadi kian sempit
kudrat tinggal sisa dibirai takdir
namun harusku gagahi jua
Ya Tuhanku,
atas nama sebuah kerelaan
demi meraih keredhaanMu

ii.
dan satu persatu
ku kembali menyingkap tirai kalbu
sungguh terlalu banyak dosa terpalit
di hari-hari suram berjerebu hitam pekat
namun Kau masih mengirim salam rindu
lalu membuka luas langit keampunanMu
di kedinginan bayu tiap dinihari
menyelimuti resah
seorang hamba

iii.
Oh Tuhanku,
kudakap bersit keinsafan yang hadir
mengelus lembut juraian airmata
merembesi sekeping nurani
pasrah pada ketentuan hakiki
basah lidahku mengucap pujian
sujud padaMu dalam dzauk
hanya kepadaMu aku kembali.

-adizack ms
ogos 28 2001

Doa Hamba di RumahMu

Di kejernihan air kolah
kucucikan segala daki dunia
lalu membasuh seraut wajah
yang kumal dan kusam
untuk berdoa padaMu.

Di serambi rumahMu
ku tanggalkan segala kepuraan
lalu menjejakkan kedua kaki
yang keras dan liat
untuk berzikir ke hadratMu.

Di ambang pintu rumahMu
kutinggalkan segala kecintaan
lalu menghadapkan kalbu
yang gelap dan pekat
untuk bermunajat padaMu.

Di atas sejadah usang
kubentangkan segala kekesalan
lalu menyerahkan roh
yang degil dan liar
untuk memohon
keampunanMu.

Oh Tuhan
dekatkanlah wajahku padaMu
pasungkanlah kakiku di rumahMu
dakaplah kalbuku dalam keredhaanMu
dan peliharalah sekujur rohku
agar tidak akan mungkir
pada perjanjian azali.

-adizack ms
oktober 25 2001

Dimana Merpati Putih?

merpati putih
telah lama patah sayapnya
airmata sendunya mengalir
berguguran di merata benua
di celahan runtuhan kerikil
di padang pasir kontang
suara rawannya mengesak
bergetar pilu

merpati putih
telah lama dipanah busar keegoan
hatinya dilangiri darah pekat
menitis membasahi keharmonian
di antara mata layu yang mengharap
di sebalik damai yang tergugah kian
suara rindunya menerawang
bergetar resah

kini, dimanakah merpati putih
suatu waktu melayah girang
merentas benua kemanusiaan
membasuh dan merawati
wajah-wajah luka
anak-anak dunia ?

-adizack ms
oktober 26 2001

Dia

Dia tak pernah meminta
dari kita yang tak punya apa-apa
malah sering memberi & menghulur
tiap detik nafas adalah rahmatNya
namun kita seakan tidak mengenal Dia
meski adatikanya mengharap simpati
dariNya yang tak pernah jemu
mendengar rintihan sayu

Dia
bagai kekasih yang selamanya setia
sering rindu untuk selalu bertemu
tapi kita selalu mengelak
alpa pada kasih sayangNya
kerana kita terlalu dibebani hasrat
untuk hidup seribu tahun lagi
sedang Dia hidup selamanya.

-adizack ms
januari 2000

Dedikasi buat Isteri

Atas segala keperluan
Yang tak mampuku sediakan
Atas segala kehendak
Yang tak mampuku lunaskan
Atas segala hajat
Yang tak mampuku tunaikan
Dan atas segala kewajipan
Yang tak mampuku jalankan
Maafkanlah aku.

Atas ketiadaanku di sisi
Di saat kau amat memerlukan
Atas keegoan diriku
Sedang kau amat memahami
Atas pengorbanan tulus
Demi sebuah ikatan suci
Dan atas pengertianmu
Buat meneguhkan persetiaan
Maafkanlah aku.

Atas segala kasih sayang
Selama ini kau curahkan
Atas kedegilan diriku
Sedang kau rela mengalah
Atas kekurangan diriku
Sedang kau tabah menerima
Dan atas segala kepayahan
Sedang kau redha menghadapi
Maafkanlah aku.

Atas segala keperitan
Sedang kau gigih mengharungi
Atas segala memori silam
Yang kekal bersemadi di hati
Atas segala keharmonian
Yang kau bajai dengan kerinduan
Dan atas segala kegelisahan
Yang kau sirami dengan airmata
Maafkanlah aku.

Atas segala ketaatan
Yang kau pupuk dengan kecintaan
Atas segala tanggungjawab
Yang kau bina dengan kudrat
Atas segala kesulitan
Yang tak mampuku huraikan
Dan atas segala kekesalan
Yang terpendam di lubuk hatimu
Maafkanlah aku.

Atas segala jerih perih
Menghidupi cahaya mata kita
Atas segala pertimbangan
Melerai segala permasalahan
Atas segala perkongsian
Suka dan duka selama ini
Dan atas segala kealpaanku
Sedang kau tak pernah melupai
Maafkanlah aku.

Atas segala kesudianmu
Meniti hidup bersama
Atas segala kerelaanmu
Menyusur badai dan gelora
Atas segala keikhlasanmu
Menyelimuti tubuh dinginku
Dan atas segala kemesraanmu
Membelai sebuah kebahagiaan
Maafkanlah aku.

Atas silap pengertianku
Sedang kejujuranmu terserlah
Atas sikap amarahku
Sedang kesabaranmu utuh
Atas segala kegusaranmu
Sedang aku tidak pernah memahami
Atas segala penderitaanmu
Sedang aku tidak pernah menyelami
Dan atas segala takdir kehidupan
Yang kau terima dengan kesyukuran
Ampunkanlah aku wahai isteriku
Kerana aku sesungguhnya
Serba kekurangan.

-adizack ms
februari 15 2002

Ceritera Nenda

ketika nenda mula melontar patah bicara
tentang sejarah tuanya yang kelabu
kami leka benar bersimpuh di keliling
mendengar penglipurlara mula berpantun
menyusun lunak bahasa dalam syairnya
lalu dia bercerita tentang semangat hang tuah
pahlawan melayu yang terbilang
tentang mahsuri yang putih darahnya
tentang naga di tasik chini
dan tentang sebuah kota purba yang
tenggelam di dasarnya
sedang kami terpaku di lantai kematu
asyik benar dengan ceritanya

sesekali tawa riang terhambur
pabila dia beraksi persis pak dogol
bercerita tentang awang sulung merah muda
lebai malang, pak pandir dan si kelembai
semakin intim kami menadah telinga
bila nenda mengalun suara berdikir barat
seolah dia tenggelam dalam dunia illusi
membawa kami bersama menjelajah
warisan bangsa penuh tamsil ibarat

betapa benar bangsa kita punya khazanah
menjadi wacana menyelami peradaban
tamadun yang kaya dan sarat dengan keindahan
keluhuran yang diwarisi zaman berzaman
adalah tinggalan sejarah generasi
tak kan lekang dek hangat mentari
tak kan pudar dek hujan memanjang
dari nenda ku tahu asal usul bangsaku
bangsa hebat yang pernah mencatat sejarah
keagungan dan kemuliaan peribadi
menjadi warisan selama-lamanya.

-adizack ms
mei 11 2003

Catatan di Wad 30

i.
di ruang ini manusia bertarung dengan maut
wayar melingkar bagai ular membelit mangsa
dengan aneka naskah hidup yang tersula
dimata-mata layu terhimpun kengerian
meronta mau lepas bebas dari sisa belenggu
penjara perasaan mendera tubuh kaku
dan diantaranya ada seorang aku
mentafsir diri dari tiap keriut wajah
menahan pedih perit yang bertandang
seakan tidak mau pulang-pulang lagi

ii.
menunggu di ruang sempit ini
sambil menghitung bilah-bilah hari
yang semakin pendek diracik nafas mengah
tiap detik menyucuk ngilu akar diri
persis jarum suntikan yang hinggap
di urat nadi yang membiru
kian aku mengenal diri sendiri
menjurus pengertian pada titik mula
terima kasih Tuhanku
kerana memberi ruang muhasabah ini
buat membina kembali diriku
yang sering luluh dan runtuh
dalam guncah dosa insani.

-adizack ms
april 15 2002

Catatan di Pintu Usia

adatikanya
tiada kita berpaling dari dosa
apatahlagi untuk mengucap rasa syukur
atas selaut rahmat tanpa batasan
yang terhidang selama ini
namun pada ketika yang lain
kita kembali menghirup keinsafan
dari piala ketakwaan yang tersisa
betapa hidup telah dipersiakan
sedang usia zaman telah beringsut
di ujong pelabuhan
dan ketika itu
kita tiada lagi mampu
walau untuk mengangkat tangan
menampar seekor nyamuk
yang hinggap dikening hayat
apalagi buat menggerakkan
ulas bibir kering dan lesu
memohon keampunanNya!

-adizack ms
mei 2000

Catatan Buat Isteri

terkadang itu
terasa begitu payah
menepis angin resah
yang melabuhkan illusi
melenturkan pautan rasa
menggugah perdu kasih
kau dan aku
& adatikanya
hari-hari menjadi begitu hambar
antara kewajipan yang tersurat
tercerna sekelumit rasa bersalah
yang lahir dari kejernihan kolam hati
betapa telah begitu lama kita
terperangkap antara tanggungjawab ini
sehingga menjadi alpa pada kenangan
pada kemanisan saat-saat bercanda
terkubur bersama puing-puing ingatan

isteriku
betapa selama ini
kita sebenarnya terpisah
meskipun masih bersama
& kita sebenarnya kian menjauh
meskipun teramat dekat disisi
namun tak siapa yang harus dipersalahkan
kerana segalanya itu sememangnya
semakin mendewasakan kita
untuk menafsirkan erti
sebuah kehidupan

isteriku
marilah kita raih kembali
detik sejarah silam yang indah
buat meneguhkan semula persetiaan
membina keyakinan dari ketulusan
agar rindu kembali menguntum
membenihkan kebahagiaan hakiki
utuh mengikat seberkas hati.

-adizack ms
Mac 26 1997

Bening Ramadhan

Ramadhan tidak pernah lupa
menjengahkan wajah lembutnya
menghulur selembar salam ikram
dan menebarkan bersit rahmat
ke seluruh cakerawala.

Ia hadir dengan senyum manisnya
menyambut tangan-tangan yang menadah
mengharap keredhaan dari sebuah kewajipan
yang banyak mengajar erti kesabaran
dan keluhuran nurani.

Terlalu miskin rupanya diri
dibalut keinsafan dan kesyukuran
betapa kerdil terasa menghitung amali
sedang usia kian memanjat waktu
dan kesyahduan malam seribu rahmat
sempatkah digapai lagi kali ini.

Bersimpuh di tirai bening ramadhan
mengucup dendam rindu membara
terasa terlalu hinanya diri di sisiNya
kerana tak mampu meraih segala
nikmat lautan rahmat
yang terhidang.

-adizack ms
Oktober 22, 2001

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails