di pepasir pantai ingatan
dia tunduk dan merasakan
kehangatan yang kembali menjadi dingin
sebeku empat pelusuk ruang hatinya
lelah mengejar detik waktu
dalam kolong kesepian
dia tidak lagi merasa gusar
melihat dedaun hijau berguguran
sebelum tiba musimnya
kerana itu adalah ketentuanNya
malah semakin dia menjadi dewasa dan matang
menilai hidup dari rentetan pengalaman getir
senja, ombak & pepohonan tua
adalah mimpi ngeri yang telah terkubur
dalam hatinya
pelangi, suria & langit membiru
adalah keindahan yang terhampar
dalam sedetik waktu
& hilang tanpa disedari
bila takdir menjemput
buat kesekian kalinya
dia bertanya pada diri
siapalah yang lebih mengerti
tentang sepi, resah & kepedihan
hati seorang lelaki?
-adizack ms
Wednesday, November 25, 2009
Kepastian
bening subuh
menitipkan warkah bisu
selembar perasaan yang tersirat
menyimpulkan secalit makna untukku raih
dari sekeping rindu yang semakin membusar di mata
malam yang telah berlalu
mati dalam keterasingan ini
seakan termanggu aku dibirai waktu
pagi yang tiba melabuhkan ketenangan
menutup garis horizon pekat
mewarnai perjalanan usia
sedetik nostalgia silam
pengap ke perut
lautan kasihmu.
-adizack ms
menitipkan warkah bisu
selembar perasaan yang tersirat
menyimpulkan secalit makna untukku raih
dari sekeping rindu yang semakin membusar di mata
malam yang telah berlalu
mati dalam keterasingan ini
seakan termanggu aku dibirai waktu
pagi yang tiba melabuhkan ketenangan
menutup garis horizon pekat
mewarnai perjalanan usia
sedetik nostalgia silam
pengap ke perut
lautan kasihmu.
-adizack ms
Sedang Malam Merangkak Tua
sedang malam merangkak tua
purnama hilang dibalik tirai kelam
berdiri seorang aku menatap wajah lesu
sang ratu malam yang kian pucat
terasa ada yang meresahkan
sedang malam merangkak tua
ranjang tidurku kian berbunga
di hujung basah lidah zikrullah
lantas ku dakap dedaun rindu
yang luruh ke sisi.
-adizack ms
purnama hilang dibalik tirai kelam
berdiri seorang aku menatap wajah lesu
sang ratu malam yang kian pucat
terasa ada yang meresahkan
sedang malam merangkak tua
ranjang tidurku kian berbunga
di hujung basah lidah zikrullah
lantas ku dakap dedaun rindu
yang luruh ke sisi.
-adizack ms
Sunday, November 22, 2009
Nota Seorang Pengembara (ii)
maafkan aku
kerana berlalu dari daerah ini
atas ketentuan yang tak bisa ku ubah
sedang kuntuman kasih mekar mengharum
melata memanjat tembok jiwa
antara kita
lalu jadilah aku seorang pengembara
mencari hakikat dari sebuah ketentuan
suatu waktu ku kan kembali
mengutip ranum buah
dari pohon yang
telah ku semai.
-adizack ms
julai 16 1986
kerana berlalu dari daerah ini
atas ketentuan yang tak bisa ku ubah
sedang kuntuman kasih mekar mengharum
melata memanjat tembok jiwa
antara kita
lalu jadilah aku seorang pengembara
mencari hakikat dari sebuah ketentuan
suatu waktu ku kan kembali
mengutip ranum buah
dari pohon yang
telah ku semai.
-adizack ms
julai 16 1986
Nota Seorang Pengembara (i)
i.
maafkan aku
kerana menyangkutkan rindu
di birai jendela kamarmu
sedang tiap malam kau di situ
menghela nafas tenang
sambil merenung bulan mengambang
sedang aku kian jauh
hilang di sebalik horizon
mengheret kenangan yang tersisa
sekadar membasuh dukalara
seorang pengembara
ii.
maafkan aku
kerana menyangkutkan resah
di antara ulas bibir lunakmu
sedang kata-kata adalah lukisan
yang warnanya lahir dari kejernihan hati
meski terkadang terlalu rapuh
luruh dari pohon kesetiaan
di kunyah penantian
yang panjang.
-adizack ms
julai 14, 1986
tanjung kuala
maafkan aku
kerana menyangkutkan rindu
di birai jendela kamarmu
sedang tiap malam kau di situ
menghela nafas tenang
sambil merenung bulan mengambang
sedang aku kian jauh
hilang di sebalik horizon
mengheret kenangan yang tersisa
sekadar membasuh dukalara
seorang pengembara
ii.
maafkan aku
kerana menyangkutkan resah
di antara ulas bibir lunakmu
sedang kata-kata adalah lukisan
yang warnanya lahir dari kejernihan hati
meski terkadang terlalu rapuh
luruh dari pohon kesetiaan
di kunyah penantian
yang panjang.
-adizack ms
julai 14, 1986
tanjung kuala
Catatan Tentang Resah dan Rindu
resah
memagari tiap penjuru alam
memukat damai tasik rasa
menerjah
menerjah
ruang sepi
rindu
bergetar di hujung sarafku
lelah menyusuri denai malam
mencengkam
mencengkam
kebekuan suasana
resah dan rindu
bersatu di puncak rasa
membenihkan sepohon harapan
di penghujung sebuah penantian.
-adizack ms
12 dis. 1985
machang
memagari tiap penjuru alam
memukat damai tasik rasa
menerjah
menerjah
ruang sepi
rindu
bergetar di hujung sarafku
lelah menyusuri denai malam
mencengkam
mencengkam
kebekuan suasana
resah dan rindu
bersatu di puncak rasa
membenihkan sepohon harapan
di penghujung sebuah penantian.
-adizack ms
12 dis. 1985
machang
Senandung Kasih
salam pertama pertemuan mesra
bertaut rindu di penjuru mata
sedang hati melonjak gelora
menyusun bicara seribu makna
camar putih melayah di udara
menebarkan sayap sebuah cinta
mengambus sepi yang bermukim di jiwa
melenakan tidurku diranjang duka
senandung kasih sayup bergema
menyelimuti dingin pertemuan pertama
seribu harapan telah diseka
di perdu hidup mimpi berbunga.
-adizack ms
11 mac 1986
bertaut rindu di penjuru mata
sedang hati melonjak gelora
menyusun bicara seribu makna
camar putih melayah di udara
menebarkan sayap sebuah cinta
mengambus sepi yang bermukim di jiwa
melenakan tidurku diranjang duka
senandung kasih sayup bergema
menyelimuti dingin pertemuan pertama
seribu harapan telah diseka
di perdu hidup mimpi berbunga.
-adizack ms
11 mac 1986
Rahsia Malam
andainya bahasamu manis dan indah
pasti aku tidak membenci kehadiranmu
menutup rindu yang berlabuh
di anyaman rasa
tapi kau seakan pemalu
seperti seorang gadis yang pertama
menjalin mesra di ujong sinar mata
dan terkadang terlalu rakus
seperti badai di tengah lautan
merenggut mimpi yang berbunga di ranjang
hingga aku tak kuasa mengangkat muka
untuk sekadar menatap wajah hitammu
yang penuh dengan kengerian
kiranya bahasamu mesra dan lunak
pasti aku tidak akan resah menanti
saat kau tercungap menghambat waktu
tapi kau terlalu kejam rupanya
menikamku dalam kelam yang buta
hingga bersungai darah hanyir
dari leluka yang tersiat
oleh belati rahsiamu
malam
andainya kau mengurniakanku segugus mimpi
dan menyelimuti tubuh dinginku
dengan kehangatan kasihmu
pastilah aku paling setia
menanti kehadiranmu.
-adizack ms
april 2, 1986
sungai mengkuang
pasti aku tidak membenci kehadiranmu
menutup rindu yang berlabuh
di anyaman rasa
tapi kau seakan pemalu
seperti seorang gadis yang pertama
menjalin mesra di ujong sinar mata
dan terkadang terlalu rakus
seperti badai di tengah lautan
merenggut mimpi yang berbunga di ranjang
hingga aku tak kuasa mengangkat muka
untuk sekadar menatap wajah hitammu
yang penuh dengan kengerian
kiranya bahasamu mesra dan lunak
pasti aku tidak akan resah menanti
saat kau tercungap menghambat waktu
tapi kau terlalu kejam rupanya
menikamku dalam kelam yang buta
hingga bersungai darah hanyir
dari leluka yang tersiat
oleh belati rahsiamu
malam
andainya kau mengurniakanku segugus mimpi
dan menyelimuti tubuh dinginku
dengan kehangatan kasihmu
pastilah aku paling setia
menanti kehadiranmu.
-adizack ms
april 2, 1986
sungai mengkuang
Tuesday, November 17, 2009
Kehadiran
malam tenang
beralun melodi sayu
di kejauhan yang mencengkam
antara rindu dan sepiku
tersisip dedaunan kasih
menggetar lalu disapa bayu
bulan mengambang
bening mengisi malam dingin
di kejauhan yang menyiksa
antara keyakinan dan harapanku
tersisip resah dan ragu
menggoyah mimpi syahdu
malam tenang
bulan mengambang
di kejauhan yang meronta
antara sendu dan airmataku
tersisip seulas gelisah
mengharap kehadiranmu.
-adizack ms
sg. mengkuang, jun 23 1986
beralun melodi sayu
di kejauhan yang mencengkam
antara rindu dan sepiku
tersisip dedaunan kasih
menggetar lalu disapa bayu
bulan mengambang
bening mengisi malam dingin
di kejauhan yang menyiksa
antara keyakinan dan harapanku
tersisip resah dan ragu
menggoyah mimpi syahdu
malam tenang
bulan mengambang
di kejauhan yang meronta
antara sendu dan airmataku
tersisip seulas gelisah
mengharap kehadiranmu.
-adizack ms
sg. mengkuang, jun 23 1986
Marhaen i
i.
getar jantungku
menyelongkar rahsia kepedihan
di kolam matamu
jernih & membiru
dingin membeku harapan
sedang riak ombak kian rakus
menggelepar di rahang dada
ii.
resah debar nafasku
menyusur jejak rapuh di ujong horizon
sedang kau kian menghilang
di antara ilalang perang
kalau mungkin
aku ingin menyelam jauh
di tasik hatimu yang tenang
sebelum hutan perasaan ini
hangus terbakar oleh hangatnya
sinar matamu!
-adizack ms
mpki, julai 23 1986
getar jantungku
menyelongkar rahsia kepedihan
di kolam matamu
jernih & membiru
dingin membeku harapan
sedang riak ombak kian rakus
menggelepar di rahang dada
ii.
resah debar nafasku
menyusur jejak rapuh di ujong horizon
sedang kau kian menghilang
di antara ilalang perang
kalau mungkin
aku ingin menyelam jauh
di tasik hatimu yang tenang
sebelum hutan perasaan ini
hangus terbakar oleh hangatnya
sinar matamu!
-adizack ms
mpki, julai 23 1986
Wednesday, November 11, 2009
Belasungkawa Buat Seorang Sahabat (Buat Allahyarham Mahisham Mahmood)
'sahabat'
ucap pertamamu
pabila mata bertaut
hingga kini masih ku ingat
tak pernah sekali kau lupa
kerana mulia jiwamu terpancar
dari kejernihan kolam hati
kau seorang sahabat, abang & saudara
dunia akhirat
lafaz bicara, senyum tawa & gurauanmu
hingga kini masih menjadi mimpi manis
bila takdir Illahi tiba-tiba menjemputmu
tersungkur aku di lantai pasrah
menerima perkhabaran duka
bagai tersiat jiwa sendu bermukim
meneguk setitis keredhaan yang pahit
mengalir menyusuri lurah pipi
belum puas lagi ku
berteman denganmu sahabat
meski sembilan musim kita bersama
ku rindui panggilan darimu bertanya khabar
ku rindui lembut suaramu memberi nasihat
ku rindui kemanisan saat kita bersama
sekali-sekala berkumpul di kedai kopi
sambil berbincang masalah kehidupan
sahabat
dengan dorongan & iltizammu
sama-sama kita redah belantara ilmu
dan mengecap nikmat kejayaan yang kita tuai
namun kini tinggallah aku sendiri
meranduk arus getir bersama kekuatan
yang telah kau wasiatkan
semoga rohmu sahabat
dicucuri rahmat Allah
berada bersama mereka
yang mendapat syafaat
selamat jalan sahabatku yang mulia hatinya
selamat jalan abangku yang tabah jiwanya
selamat jalan saudaraku yang sentiasa
berada dekat dihati.
-adizack ms
ucap pertamamu
pabila mata bertaut
hingga kini masih ku ingat
tak pernah sekali kau lupa
kerana mulia jiwamu terpancar
dari kejernihan kolam hati
kau seorang sahabat, abang & saudara
dunia akhirat
lafaz bicara, senyum tawa & gurauanmu
hingga kini masih menjadi mimpi manis
bila takdir Illahi tiba-tiba menjemputmu
tersungkur aku di lantai pasrah
menerima perkhabaran duka
bagai tersiat jiwa sendu bermukim
meneguk setitis keredhaan yang pahit
mengalir menyusuri lurah pipi
belum puas lagi ku
berteman denganmu sahabat
meski sembilan musim kita bersama
ku rindui panggilan darimu bertanya khabar
ku rindui lembut suaramu memberi nasihat
ku rindui kemanisan saat kita bersama
sekali-sekala berkumpul di kedai kopi
sambil berbincang masalah kehidupan
sahabat
dengan dorongan & iltizammu
sama-sama kita redah belantara ilmu
dan mengecap nikmat kejayaan yang kita tuai
namun kini tinggallah aku sendiri
meranduk arus getir bersama kekuatan
yang telah kau wasiatkan
semoga rohmu sahabat
dicucuri rahmat Allah
berada bersama mereka
yang mendapat syafaat
selamat jalan sahabatku yang mulia hatinya
selamat jalan abangku yang tabah jiwanya
selamat jalan saudaraku yang sentiasa
berada dekat dihati.
-adizack ms
Kembali ke Fitrah Azali
kerikil di jalanan
adalah bilah-bilah usia yang tersia
dalam perjalanan menuju destinasi abadi
kau kan melihatnya tanpa bisa berbuat apa-apa
tak juga mampu kau mengutipnya
biarkanlah ia di sana
tergeletak pedih diinjak nafsu serakah
sedang cebis waktu yang masih tersisa
setia menanti lafaz suci dari basah bibirmu
menutur kalimat kudus di ujong senja
dan kembali kepada fitrah azali.
-adizack ms
adalah bilah-bilah usia yang tersia
dalam perjalanan menuju destinasi abadi
kau kan melihatnya tanpa bisa berbuat apa-apa
tak juga mampu kau mengutipnya
biarkanlah ia di sana
tergeletak pedih diinjak nafsu serakah
sedang cebis waktu yang masih tersisa
setia menanti lafaz suci dari basah bibirmu
menutur kalimat kudus di ujong senja
dan kembali kepada fitrah azali.
-adizack ms
Pabila Zikir Terasa Hambar
pabila zikirmu terasa hambar
dan seuntai doa tersangkut di awan
bukanlah bermakna Dia tak mengasihi
bukan pula kerana Dia tak mendengar
keluhan dan rintihanmu
sebaliknya adalah kerana
perdu imanmu semakin merapuh
dalam cangkir taqwa yang pecah
jatuh bergelimpangan di lantai
di antara cebisan mawaddah
dan nur kasih yang semakin sirna.
-adizack ms
dan seuntai doa tersangkut di awan
bukanlah bermakna Dia tak mengasihi
bukan pula kerana Dia tak mendengar
keluhan dan rintihanmu
sebaliknya adalah kerana
perdu imanmu semakin merapuh
dalam cangkir taqwa yang pecah
jatuh bergelimpangan di lantai
di antara cebisan mawaddah
dan nur kasih yang semakin sirna.
-adizack ms
Monday, November 9, 2009
Hanya Ujian DariNya
banjir yang mampir
hanya setahun sekali
namun gelisah manusia
bagaikan tak berkesudahan
merintih pada hakikat
enggan menerima
ketentuan
di mana rasa syukur insan
setelah lama dikurniai rahmat Tuhan
sekali dicuba sudah kecundang
sering benar menyalahkan takdir
mengadu pada nasib diri
minta dibela simpati
sedang segala itu cubaan Tuhan
ujian buat iman dan amal
hari-hari yang cerah gemilang
pasti ada awan jelaganya
sekujur tubuh yang sihat pun
pasti ada sakitnya
usah biar gundah dan rawan itu
menjarah dan menggoyah taqwa
redha dan berserah pada maghfirahNya
kerana dariNya kita datang
dan kepadaNyalah
kita pasti kembali.
-adizack ms
2.03am
hanya setahun sekali
namun gelisah manusia
bagaikan tak berkesudahan
merintih pada hakikat
enggan menerima
ketentuan
di mana rasa syukur insan
setelah lama dikurniai rahmat Tuhan
sekali dicuba sudah kecundang
sering benar menyalahkan takdir
mengadu pada nasib diri
minta dibela simpati
sedang segala itu cubaan Tuhan
ujian buat iman dan amal
hari-hari yang cerah gemilang
pasti ada awan jelaganya
sekujur tubuh yang sihat pun
pasti ada sakitnya
usah biar gundah dan rawan itu
menjarah dan menggoyah taqwa
redha dan berserah pada maghfirahNya
kerana dariNya kita datang
dan kepadaNyalah
kita pasti kembali.
-adizack ms
2.03am
Subscribe to:
Posts (Atom)