andainya bahasamu manis dan indah
pasti aku tidak membenci kehadiranmu
menutup rindu yang berlabuh
di anyaman rasa
tapi kau seakan pemalu
seperti seorang gadis yang pertama
menjalin mesra di ujong sinar mata
dan terkadang terlalu rakus
seperti badai di tengah lautan
merenggut mimpi yang berbunga di ranjang
hingga aku tak kuasa mengangkat muka
untuk sekadar menatap wajah hitammu
yang penuh dengan kengerian
kiranya bahasamu mesra dan lunak
pasti aku tidak akan resah menanti
saat kau tercungap menghambat waktu
tapi kau terlalu kejam rupanya
menikamku dalam kelam yang buta
hingga bersungai darah hanyir
dari leluka yang tersiat
oleh belati rahsiamu
malam
andainya kau mengurniakanku segugus mimpi
dan menyelimuti tubuh dinginku
dengan kehangatan kasihmu
pastilah aku paling setia
menanti kehadiranmu.
-adizack ms
april 2, 1986
sungai mengkuang
No comments:
Post a Comment