lama benar kiranya daerah ini tiada ku lewati lagi
setelah kemarau menggumpal menarahi tanah merahnya
dengan sekepal rindu amat meruntun langkah perjalanan
hidup sekadar persinggahan melepas dahaga liang tenggorokan
berlangir darah di telapak kaki menginjak kerikil tajam
buta mata hati disula cinta sementara
tuli liang telinga dipanah bisik syaitan
bisu lidah menjelir diracun duniawi
akan ke manakah aku akhirnya?
-adizack ms
3 mei 2010
No comments:
Post a Comment