i.
malam melabuhkan seuntai mimpi di ujung kaki
dan garis-garis leluka di wajah kian lenyap
dimamah kedinginan malam beku
dingin & meresahkan
ii.
debu-debu garing berterbangan mengisar angan
di pundak waktu yang terbatas
lalu menghimpunkan kelu
di pesisir sepi
iii.
seorang aku masih lagi
termanggu dibirai malam
mencari wajah tak bernama
hingga kesiangan menjemput ketentuan
sujud di pangkal pohon takdir
iv.
dan seakan putus asa
ia pun tunduk
mengutip sisa-sisa rindu
yang bertaburan
di pesisir sepi.
-adizack ms
april 2 1986
sungai mengkuang
Aslamulaikum puisi ini bermakna sangat.
ReplyDelete