i.
nafas menjulur mengah
waktu tersekat di kerongkong
seorang tus berjubah putih
ia datang menghulur secangkir madu
penghilang dahaga sedetik;
mari anakku, kau kan bisa
menghapus kedahagaanmu
andai kau………………...
tidak!!!!!
ii.
tiada ruang buat bicara
dalam kolong sempit melemaskan
seorang tua dengan senyum manis
ia mampir menghulur buahan ranum
katanya baru dipetik dari firdausi;
wahai anakku, ku bawa hidangan enak
buat penghilang kelaparanmu
semua kan jadi milikmu
andai kau……………...
tidak!!!!!
iii.
nafas menjulur mengah
menanti saat-saat keberangkatan
apalagi yang lebih berharga
selain sepotong syahadah.
-adizack ms
september 1986
No comments:
Post a Comment