ketika nenda mula melontar patah bicara
tentang sejarah tuanya yang kelabu
kami leka benar bersimpuh di keliling
mendengar penglipurlara mula berpantun
menyusun lunak bahasa dalam syairnya
lalu dia bercerita tentang semangat hang tuah
pahlawan melayu yang terbilang
tentang mahsuri yang putih darahnya
tentang naga di tasik chini
dan tentang sebuah kota purba yang
tenggelam di dasarnya
sedang kami terpaku di lantai kematu
asyik benar dengan ceritanya
sesekali tawa riang terhambur
pabila dia beraksi persis pak dogol
bercerita tentang awang sulung merah muda
lebai malang, pak pandir dan si kelembai
semakin intim kami menadah telinga
bila nenda mengalun suara berdikir barat
seolah dia tenggelam dalam dunia illusi
membawa kami bersama menjelajah
warisan bangsa penuh tamsil ibarat
betapa benar bangsa kita punya khazanah
menjadi wacana menyelami peradaban
tamadun yang kaya dan sarat dengan keindahan
keluhuran yang diwarisi zaman berzaman
adalah tinggalan sejarah generasi
tak kan lekang dek hangat mentari
tak kan pudar dek hujan memanjang
dari nenda ku tahu asal usul bangsaku
bangsa hebat yang pernah mencatat sejarah
keagungan dan kemuliaan peribadi
menjadi warisan selama-lamanya.
-adizack ms
mei 11 2003
No comments:
Post a Comment